Awal dari pada global health sudah ada sejak abad 14 Masehi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bendera kuning di kapal. Bendera ini menunjukkan status karantina kapal oleh karena suatu penyakit tertentu. Karantina berasal dari bahasia Italia yang berarti 40 hari. Pada abad ke -14 muncul teori berdasarkan pengalaman mereka bahwa kapal-kapal yang hendak masuk ke eropa selatan harus berhenti dahulu selama 40 hari. Hal ini digunakan untuk memastikan tidak adanya penyakit menular. Kebijakan ini muncul akibat adanya black death sebelumnya sebagai first epidemic global yang hampir menghapus sepertiga penduduk Eropa.
Global Health lebih menjadi priortas karena adanya perpindahan penduduk antar benua, seperti Colombus, VOC, mobilitas kolonial. Maka terjadilah pertukaran penyakit. Hal ini memicu rentetan sejarah berikut:
1. Vaksinasi Smallpox
2. Sir Patrick Mason – tropical medicine (malaria)-. Yang menjadi pertanyaan kenapa institut tropis lebih banyak di Eropa? Tentu saja hal ini digunakan untuk kepentingan kolonial pada awalnya. Dan terus berkembang hingga sekarang.
3. International sanitary Conferences – pertemuan orang-orang yang concern terhadap kesehatan global. Organisasi awal tersebut bernama OIHP
4. Lalu muncul Legue of Nations Health Organization yang merupakan cikal bakal dari WHO.
5. Pasteur institute. Awalnya di Prancis. Lalu didirikan cabangnya di Bandung, Indonesia. Pasteiur institute merupakan NGO yang mengembangkan teknologi kesehatan.
6. Rockefeller. The Rise of philantropy sebagai bentuk awal dari foundation yang mencetuskan adanya:
ü SKM di tahun 80an yang awalnya ditujukan untuk menjadi kepala puskesmas
ü Kedokteran komunitas
ü CEBU
7. The Bandoeng Conference 1937. Mengenai Rural Hygine. Karena pada saat itu begitu banyak rakyat yang tinggal di pedesaan. Konsep pengembangan kesehatan di pedesaan. Setelah itu, dunia kesehatan menjadi vakum akibat perang dunia I dan II.
8. Kemudian bapak Adrian T. (Kroasia) membangun WHO Constitution (1946). Lalu resmi didirikan pada tahun 1948.
9. Lalu karena perang dingin, Uni Soviet keluar dari UN. Yang kemudian tentu saja membuat Amerika mendominasi WHO.
10. 1955 muncul ide untuk eradikasi malaria. Yang bertujuan untuk keutungan ekonomi Amerika. Dengan asumsi, bahwa dengan meningkatnya kesehatan akan meningkatkan ekonomi rakyat, sehingga dapat membeli teknologi Amerika dan keberpihakan kepada Amerika. Maka muncullah KOPEM: Komando Pemberantasan Malaria. Hari ketika Pak Sukarno menyemprotkan pertama kali di Sleman, hal itu menjadi hari kesehatan nasional
11. Namun kegiatan eradikasi malaria gagal total. Yang kemudian diganti dengan malaria control
12. Uni soviet mempunyai ide lain, yakni eradikasi small pox (1959). Kemudian Amerika mendukungnya di tahun 1965. Sehingga hingga kini agen smallpox tersimpan di dua negara yakni Atlanta dan Unisoviet. Meskipun yang di Unisoviet sudah entah berantah dimana. Maka itu, Amerika sangat ketakutan ketika senjata biologi smallpox ini digunakan oleh Uni Soviet.
13. Alma Ata conference 1978. Alma ata sekarang yang idsebut sebagai Kazakstan. Konference ini yang memunculkan konsep Primary health Care. Dan munculnya Health for all with year 2000. Dampak konfrensi tersebut di Indoneisa adalah munculnya Puskesmas yang mengedepankan teknologi tepat guna dengan partisipasi aktif masyarakat dalam perawatan dan pendidikan kesehatan. Namun belum apa-apa, konference tersebut menjadi meleset total oleh karena dijegal oleh UNICEF dan rockefeller (1979). Mereka berpendapat bahwa harus selective primary health care yang mereka sebut sebagai GOBI (Growth Monitoring, Oral Rehidration, Breast Feeding, Immunization) tidak perlu mengembangkan puskesmas yang komprehensif. Selective vs Komprehensif PHC
14. Era neo-Liberal. Muncul di tahun 1973 oleh Ronald Reagen. Hal ini muncul akibat dari krisis BBM. Lalu muncul Konsensus Washington yang berisi megnenai:
- Penghematan di sektor publik. Termausk pengurangan budget untuk kesehatan dan pendidikan.
- Swastanisasi semua sektor
- Desentralisasi
15. The Decline of WHO.
WHO semakin terpuruk dengan Amerika tidak menyumbang ke WHO oleh karena:
- Kebijakan obat esensial yang merugikan industri farmasi di Amerika.
- International code on Breast milk subsitute – merugikan industri susu di Amerika.
Budget WHO menjadi beku. Apalagi sejak dipimpin oleh Nakojima di tahun 1988-1998. Yang merupakan Dirjen terlemah, sehingga WHO menjadi sangat mudah disetir oleh donor.
16. Semenjak tahun 1990an, kesehatan mulai disetir oleh World Bank.
17. Kritikan terhadap kebijakan World Bank pun bermunculan. Seperti;
- User fees = tariff
- Structural adjustment
- Pemakaian Daly’s
18. Prof. Jefri Sach. Penasehat PB yang mengumandangkan bahwa ending poverty tahun 2025. Salah satu tahap pencapaian tersebut adalah pencapaian MDG 2015.
Millenium Development Goals (MDG) à adalah kebijakan pembangunan yg mengarah juga ke kesehatan, meliputi
a. Eradikasi kelaparan dan kemiskinan ekstrim
b. Mencapai pendidikan dasar yang menyeluruh
c. Kesamaan gender & emansipasi wanita
d. Menurunkan angka kematian bayi
e. Meningkatkan kesehatan ibu hamil
f. Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain
g. Menciptakan lingkungan yang mendukung
h. Membangun hubungan Global untuk perkembangan
Di bumi ini: 17% kaya, 41% middle kaya, 25% agak miskin, 17% extreame miskin
Yang dimaksudkan di sini adalah menghilangkan 17% extreame miskin. Lalu apa argumen yang menguatkan bahwa hal ini bisa terapai?
Bahwa perbandingan 1981 dengan 2001 terjad penurunan kemiskinan. Bahkan jika membandingkan dengan tahun 1820 terjadi peningkatan GDP yang tinggi dengan GDP yang hampir sama di setiap negara.
Global poverty diagnosis:
Ø Poverty trap: demografi, lingkungan, iklim, penyakit, fluktuasi harga.
Ø Economy failure
Ø Fiscal trap
Ø Physical geographic
Ø Governance failure
Ø Cultural barier
Ø Geopolictics
Tantangan dalam disease adalah:
a. Teknologinya ada, tapi cakupannya kurang
b. Masih banyak kendala budaya
c. Masih banyak kendala korupsi
19. Bill Gates
Salah satu inisasiator GAVI (Imunisasi). Konsentrasinya dengan memecahkan teknologi . Terdapat permasalahan terkait dengan gates foundation ini. Karena pengambilan keputusan berdasarkan oleh satu orang. Dan tidak ada yang mengevaluasi akuntabilitas.
20. Championing social determinants. Merupakan hal baru karena melihat sosial ekonomi menjadi masalah kesehatan.
Desentralisasi
Desentralisasi adalah transfer kebijakan (perencanaan, pembiayaan, dan pengelolaan) fungsi publik dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Bentuk desentralisasi meliputi:
1. Dekonsentrasi --> redistribusi wewenang pengambilan keputusan dan financial dalam merespon suatu permasalahan, manajemen tanggung jawab pada tingkatan yg berbeda di pemerintahan nasional. Misal: staf kementrian yang berkantor di daerah
2. Delegasi -->transfer kebijakan /pengambilan keputusan, pemerintah pusat tidak ikut campur selama nilainya bisa dipertanggungjawabkan. Contoh: organisasi semi otonom (ex. Dinkes kabupaten)
3. Devolusi --> transfer tanggung jawab untuk memberikan pelayanan terhadap pemerintah local untuk memilih dewan atau pejabat daerah , meningkatkan pendapatan daerah, dan memiliki wewenang untuk membuat keputusan terkait modal.
Desentralisasi bertujuan agar pembuatan keputusan atau kebijakan oleh provider kesehatan lebih efektif, efisien dan responsive. Desentralisasi tidak selalu membawa pengaruh yang baik pada suatu negara, bisa berpengaruh buruk atau malah tidak berefek sama sekali. Sistem Desentralisasi ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti pada daerah terpencil (remote area) yang memiliki SDM professional yang terbatas juga sumber pembiayaan yang rendah, akibatnya pelayanan kesehatan juga kurang maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar